Assalammualaikum....

Perkenankan, saya ibu tiga putri yang cantik-manis-cerdas berbagi cerita dengan pengunjung blog ini. Semoga memberi manfaat bagi yang lain...
Powered By Blogger

Senin, 23 Mei 2011

Potato Quiche, ala Rumah Ibu

Potato Quiche
Ini adalah hasil eksperimenku semalem. Resepnya aku dapat dari Julia, temenku yang bersuamikan orang Belanda dan tinggal di Holland sana. Katanya, makanan ini namanya Quichee (dibaca:Kiss). Mungkin kalo di Indonesia hampir serupa skotel. Sayang....ternyata aku kurang telaten dalam hal giling menggiling adonan kulitnya. Alhasil......kulit yang belum sempurna sudah kupaksa berada di loyang karena aku sudah nggak sabar segera menyelelesaikan resep ini (keburu adzan magrib pula...). Setelah kulit rata melekat di loyang yang telah kuoles mentega, lapis bawah kutaruh kentang rebus dan disiram dengan adonan isi. ditambah parutan keju. Setelah itu, ditutup kembali dengan adonan kulit yang dibikin seperti "net", diberi topingnya keju chedar yang diparut. Panggang 45 menit dalam api sedang.........,tralalala...quichee ala dapur ibu siap disantap.

Jumat, 13 Mei 2011

Dietku.............gak bikin sengsara

Beberapa waktu yang lalu, beberapa kali saya menghadiri undangan. Entah itu rapat dinas, arisan keluarga, reuni dengan teman lama, pernikahan kenalan, serta acara yang lainnya, yang mana mempertemukan saya dengan para teman yang sudah lama tak bersua. Rata-rata....reaksi mereka adalah mengatakan bahwa saya sekarang tidak se gembrot dulu. Belum langsing sih, cuma penampilan fisik saya tidak lagi semekar dan semelar dulu, terlihat sedikit lebih ramping.

Minggu, 08 Mei 2011

antara mereka dan ibuku.


Beberapa hari ini ibuku tergolek lemah karena sakit. Melihat kondisinya yang lemah, kami tidak mengijinkan ibu untuk turun dari ranjang. Keluhan utama yang dirasakan adalah pusing karena vertigo, dan badannya lesu. Dari hasil analisa lab, dan keterangan para dokter spsisalis (jantung & penyakit dalam), kondisi kesehatannya memang naik turun. Saat ginjalnya baik, tensi darahnya tinggi. Saat gulanya normal, jantungnya mengkhawatirkan. Saat tensinya normal, gulanya tinggi. Bahkan pernah, gulanya drop, jantungnya bermasalah, parunya penuh dahak, fungsi ginjalnya kurang normal, tensinya 200. Komplit bener derita ibuku waktu itu. Aduuuhhh.........nggak tega aku ngeliatnya. Tapi ampyuuun.....,tuh penyakit bikin bundaku manja banget. Tapi biarlah.....orang sakit kan memang serba nggak enak. Jadi ibu agak rewel. Semua, keadaan aku hadapi dengan pasrah. Tentu kondisi ini membuat kami semua repot, terutama dari segi waktu, untuk selalu mendampingi, memberi pelayanan dan memberi motivasi (maafkan aku ya buk....).
Diantara kesibukan kami mengurus ibu, ada sedikit yang mengganggu pikiranku.

Selasa, 03 Mei 2011

About My Birthday

bertambanh usia, harus makin dewasa

senyum optimisku

semangat meski beban berat

ceria walau sudah tua
Mestinya kemarin aku melakukan postingan ini. Karena 02 Mei 2011 adalah tepat 40 tahun usiaku. Namun, posting memposting dan share cerita tentang HUT ini nggak bisa kulakukan sesuai jadwal. Karena hari itu aku begitu sibuk (padahal sedang ijin nggak masuk kerja), dan nggak ada komputer atau laptop yang bisa kupakai untuk melakukan entry baru. 
Yah...,senin itu aku begitu sibuk sejak pagi, karena sedang urus perpanjangan SIM C, lalu nggak lama harus antri obat di RSU Madiun, terus anterin obat ke RS Griya Husada, tempat ibuku rawat inap. Lalu berlanjut nungguin beliau sebentar, sebelum aku berangkat pulang kembali ke Pacitan. Itupun,.... sambil jalan masih harus mampir ke Cabang Madiun ambil segala sesuatu yang penting untuk kantor. Kembali Pacitan pun harus melalui jalan yang tidak biasanya, yaitu....naik dulu ke Magetan-Parang-Ponorogo-Pacitan. Kenapa harus mutar-mutar? Karena aku akan menjemput istri salah seorang pegawaiku yang baru melahirkan di Magetan dan akan kembali ke Pacitan juga. Maksudku.,...berbaik hati daripada si ibu repot-repot bawa baby yang masih merah plus seabrek bawaan keperluan bayi. Sekalianlah kuajak bareng......toh mobilku kosong.
Jadi bisa kupastikan tidak ada yang istimewa di hari itu. Bahkan sarapan aku sarapan sendiri di warung soto, makan siang sendiri di bakso jl delima. Sementara suami sibuk urus bahan bangunan dan tukang yang lagi ngrehab rumah kami. Never mind......, aku tidak merasa perlu sedih. Biasa saja...........
Sampai kembali di Pacitan pun hanya kulewati dengan tidur bersama anakku yang terkecil, Feby. Maklum, aku kangen berat karena si baby udah kutinggalkan bersama pengasuh sejak hari Sabtu. Aku bahkan gak bisa melek manakala si sulung pulang dari latihan menari terlalu larut. Biarlah, ....dia kan mau pentas besok pagi, jadi perlu persiapan lebih matang malam ini. Aku benar-benar kecapekan dan melewatkan begitu saja hari jadiku bersama keluarga. Meski sibuk, sepanjang aktivitas aku masih bisa memantau ucapan selamat ulang tahun dari teman-temanku, baik yang dikirim lewat fesbuk, sms, email maupun bbm. Yang lewat email, sms dan bbm serta inbox langsung kubalas matur nuwun ke masing-masing pengirim. Dan yang nulis ucapan di wall fesbuk, kukirim rasa terima kasihku secara jamaah sore ini tadi. 
So what......,hanya sebaris kesimpulan dan resolusi aja yang masih sempat kucatat, bahwa 40 tahun usiaku adalah tonggak dimana aku akan memasuki kedewasaan perasaan dan cara berpikirku lebih kompleks lagi. Orientasi hidup kini sedikit bergeser, menata kembali urutan berbagai kepentingan berdasarkan prioritas dan kemanfaatan. 
Apa yang harus diutamakan? Mengapa? Bagaimana caranya? Berikutnya apa? Mau bagaimana aku ke depan..........? Cukup 10 menit saja aku memikirnya sampai tertidur pulas bareng Feby (maaf ya Pa....)
Sudahlah..............,ultah sudah berlalu. Aku siap menyambut lembaran baru hari-hariku di usia 40 ini.