
Padahal, pastilah menyenangkan menuliskan semua hal tentang pekerjaanku sekarang. Bukan lagi cerita mengharu biru seperti tatkala aku kerja dalam kesepian. Pastilah suatu hal yang seru, menuliskan perubahan ritme pekerjaan, menyeruakkan semangat menggelar karya meski usia tak lagi muda. Ah, bagaimana bisa,...terlupakan menuliskan rangkaian upaya mengantar cita-cita anak tertua yang gagal, namun kami tak pernah menikmati kegagalannya. Selalu ada semangat baru.
Dan, ruang inilah yang akan memberikan kenangan buat semua yang mencintai dan menyayangi aku,...terus menulis, sampai Tuhan menghentikannya