Assalammualaikum....

Perkenankan, saya ibu tiga putri yang cantik-manis-cerdas berbagi cerita dengan pengunjung blog ini. Semoga memberi manfaat bagi yang lain...
Powered By Blogger

Selasa, 22 Maret 2011

Masih Banyak Yang Menyayangimu.....

Gambar, ngopy dr artikel lain
Kira-kira genap seminggu ini putri sulungku putus cinta, patah hati. Entah kenapa...mungkin inlah gambaran nyata bahwa sakitnya anak adalah sakitnya orang tua, suka cita anak adalah bahagia orang tua juga. Sebagai ibu...aku turut merasakan betapa sakitnya hatiku melihat putriku murung, tiada gairah, jiwanya seperti kosong dan tanpa harapan....Rasanya aku jadi membenci bekas pacarnya itu.
Aku benci sekali karena pemuda itu telah sengaja menyakiti hati anakku. Sebagai ibu rasanya aku tak rela, anakku mendapat luka hati dari pemuda itu.
Benar-benar kurasakan perih hatiku karena peristiwa yang dialami gadisku.. Sekuat tenaga aku berusaha melupakan apa yang sudah dilakukan pemuda sialan itu, dan lebih fokus membantu pemulihan luka hati putriku. Segala daya upaya kulakukan, seperti :

1. Memberinya Perhatian

Saat ini porsi perhatian, kasih sayang dan kepedulianku kepada putriku lebih dari biasanya. Hal ini kulakukan agar dia percaya bahwa orang tunya (terutama aku ibunya) mendukung dan ikut prihatin dengan keadaanya. Menu makan kusiapkan apa yang menjadi kesukaannya, apa yang diinginkannya. Membantu apapun yang dia perlukan. Mengabulkan keinginannya, seperti syukuran ulang tahun ke 14 nya bersama teman-teman, hadiah baju baru dari papanya. Aku berusaha membuat hatinya senang, agar segera dapat melupakan hal menyakitkan itu. Namun..........rasanya apa yang aku lakukan belumlah maksimal. Aku masih merasa masih kurang  perhatian yang kuberikan.

2. Berusaha Menjadi Temannya

Ini adalah hal terpenting yang harus kulakukan. Begitulah saran dari gurunya, dari psikolog, dari guru BK nya dan juga dari berbagai media informasi yang
kubaca atas kasus semacam itu. Sulit memang....,tapi aku tidak akan pernah putus asa melakukan apapun demi kebaikan mutiara hatiku ini.

Hari ini, setelah sekian lama putriku tidak pernah up date status karena kesibukan studinya, kutemui status terbaru di akun fesbuknya. Membaca statusya, kembali membuat aku ikut merasakan kehancuran hatinya

Status pertama hari ini

Tak bisa ku terima
Kau tinggalkan saat ku butuh kamu
Apa tak kau rasakan
Betapa hancur hidupku tanpa kamu
Aku terlanjur terlalu bergantung padamu
....
Jangan pergi,
Jangan kau pergi ku tak ingin sendiri
Ku tak sanggup,
Sungguh tak sanggup hidup tanpa cintamu

Kau yang buatku tegar
'tuk terus bertahan jalani hidup ini

Status ke-dua dua menit sesudahnya.....

Tuhan....hari ini q bersimpuh pd-Mu
Beri q keikhlasan n kesabaran menerima kenyataan
Tp pinta q saat ini adalah "**** *** ****** ** ****** * ***** **** **** ****** *** ********** ******"

kira-kira begitu curahan hatinya. Sungguh.......aku tak menyalahkan kondisi psikologis putriku seperti itu. Sebagai sesama wanita, bisa kumengerti kenapa dia sampai sakit hati dan sulit menerima keadaan ini. Semua ini karena :

1. Cinta dan sayang yang sangat besar kepada pujaan hatinya

Dia tulus, perhatiannya besar, harapannya besar, cintanya luar biasa kepada kekasihnya. Aku bisa menyadari itu. Bahkan pernah kuatir dengan perasaannya yang sangat dalam itu. Kuatir dia akan sakit bila tercampakkan, mengingat dia adalah gadis yang lembut, begitupun dengan hatinya...bagai pualam yang mudah retak bila dihentakkan. Dan dia memiliki perasaan yang tulus, seolah tiada yang lain selain pujaan hatinya. Dan kekuatiranku itu terbukti benar.

2. Kekasihnya Terlalu Tinggi Melambungkan Harapannya

Seorang wanita, tentu akan merasa sangat tersanjung mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari lawan jenisnya. Apalagi ditambah berbagai hadiah tanda sayang dari pasangan. Begitu pula yang dialami oleh gadis remajaku. Dia terbuai dengan beraneka buah tangan dari boy-fiendnya. Baju, dompet ,assesoris, jam tangan dan pernak-pernik lain, bahkan cincin sebagai perlambang cinta, tentu membuat hati gadis ku berbunga-bunga. Ibarat balon udara........kekasihnya telah melambungkan balon cinta itu terlampau tinggi. Dan kini.....tiba-tiba saja dia letuskan segala rasa suka dalam diri balon itu. Maka....melayang-layang lah balon itu tak tentu arah.

3. Pemuda itu meninggalkannya dengan alasan yang tidak bisa diterima oleh gadisku
  

Alasan ingin lebih konsentrasi belajar dulu.....................itu tentu baik. Semua orang pun akan mengatakan itu baik (tanpa mempedulikan perasaan gadisku). Tapi putri kesayanganku tidak bisa menerima itu sebagai keputusan yang tepat. Dia merasa diperlakukan tidak adil, merasa disalahkan telah membuat belahan hatinya tidak konsen belajar, dan yang pasti...dia merasa tidak bersalah, kenapa harus menerima akibat seperti ini? itu mungkin yang semakin membuat hatinya tidak rela. Padahal baginya, hubungan dua hati ini telah membuat semangat belajarnya menyala. Mengingat itu...aku jadi marah dengan keadaan ini. Kalo tahu begini...untuk apa dia perlakukan anakku sedemikian rupa sehingga anakku begitu mengasihi dan mencintainya. Ketika hatinya yang tulus sedang memekarkan kembang cinta, dia patahkan hatinya tanpa memikir apa akibatnya. Memang hak nya memutuskan hubungan ini. Namun,....seandainya aku belum terlambat berharap, jangan lakukan itu seketika dan tiba-tiba. Ambillah saat yang tepat, dengan cara yang tepat....sehingga hati anakku tidak terluka dan bisa menerima. Beri anakku waktu dan cara termudah untuk melepaskan jeratan cinta itu.

Sebagai ibu......,hanya nasehat kecil yang bisa kusampaikan, bahwa rasa sakit itu tidak akan lama asalkan kita mengikhlaskannya, masa depan yang panjang masih terbentang, segala sesuatu yang indah telah menanti, teruslah melangkah menuju impianmu anakku....
Bunda kan selalu mendampingi. Ibu menyayangimu lebih dari siapapun di dunia ini.
Dan percayalah....masih banyak yang menyayangimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar