Assalammualaikum....

Perkenankan, saya ibu tiga putri yang cantik-manis-cerdas berbagi cerita dengan pengunjung blog ini. Semoga memberi manfaat bagi yang lain...
Powered By Blogger

Minggu, 08 Mei 2011

antara mereka dan ibuku.


Beberapa hari ini ibuku tergolek lemah karena sakit. Melihat kondisinya yang lemah, kami tidak mengijinkan ibu untuk turun dari ranjang. Keluhan utama yang dirasakan adalah pusing karena vertigo, dan badannya lesu. Dari hasil analisa lab, dan keterangan para dokter spsisalis (jantung & penyakit dalam), kondisi kesehatannya memang naik turun. Saat ginjalnya baik, tensi darahnya tinggi. Saat gulanya normal, jantungnya mengkhawatirkan. Saat tensinya normal, gulanya tinggi. Bahkan pernah, gulanya drop, jantungnya bermasalah, parunya penuh dahak, fungsi ginjalnya kurang normal, tensinya 200. Komplit bener derita ibuku waktu itu. Aduuuhhh.........nggak tega aku ngeliatnya. Tapi ampyuuun.....,tuh penyakit bikin bundaku manja banget. Tapi biarlah.....orang sakit kan memang serba nggak enak. Jadi ibu agak rewel. Semua, keadaan aku hadapi dengan pasrah. Tentu kondisi ini membuat kami semua repot, terutama dari segi waktu, untuk selalu mendampingi, memberi pelayanan dan memberi motivasi (maafkan aku ya buk....).
Diantara kesibukan kami mengurus ibu, ada sedikit yang mengganggu pikiranku.
Yaitu....,adanya 2 makhluk yang begitu membenci ibuku. Satu adalah adik iparnya (jadi adik bapakku atau tanteku), sebut aja di si PeTe (kepanjangannya apa, cukup aku aja yang tau) dan yang satu adalah sepupu luar atau......ah pokoknya bersaudara krn perkawinan gitu.., sebut aja dia si Mak Lampir (wuiiih....gualak, alisnya nungging kayak tokoh antagonis film kartun) Sebenarnya aku nggak terlalu memusingkan bagaimana sikap mereka ke ibu. Tapi...berhubung ada kerabat lain yang cerita tentang kata-kata mereka kepada ibu, hati kecilku terusik juga. Kok mereka pada reseh ya...??? Dan lagi, apa ruginya mereka karena ibu, selain memang ibuku yang banyak maunya, agak sok tahu dan selalu ingin tahu (itu dulu sih...waktu belum setua sekarang, sampe si Mak Lampir manggil dia “RADAR”). Toh ibuku nggak pernah ngrugi-in mereka secara materi atau finansial (suka ulur tangan ke sodara iya....., meskipun lebih sering urun tenaga), ibuku juga nggak pernah ngutang apalagi punya tunggakan utang sama mereka, ibuku nggak pernah bertengkar mulut atau fisik sama mereka, ibuku nggak pernah usil sama mereka. Ah...aku nggak ngerti apa sebenarnya sampai seorang saudara, rumahnya nempel, pintunya berhadapan, kamar mandinya jejer, bahkan septic tang-nya jadi satu, kok nggak bisa guyub.....Bermusuhan sejak jaman masih muda. Bermusuhan yang nggak jelas ujung pangkalnya....hanya saling berprasangka. Maksudku....nggak pernah bertengkar secara nyata. Nanti ibuku ngomong A, dianggap si PeTe ngomong B, nyampe ke Mak Lampir jadi C.........jadi hanya masalah salah tangkap (bahasa kerennya salah persepsi gitu...) dan kadang sudah dibumbui biar perang dingin ini semakin panas oleh si tukang Kipas (semacam tokoh Sengkuni dalam cerita pewayagan atau istilah politiknya ada “provokator”nya). Jadi tidak ada kesalahan ibuku yang layak untuk dikata-katai “wis tuwek....arep matek....”****”ngko lek tak endangi ra malah mari malah mati” Byuuuuh...ketika aku mendengar kata-kata ini saja sempat geleng-geleng. Tapi tenang aja....kuanggap wajar...karena yang mengumpat sekolahnya aja SMA nggak tamat, jadi.....wajar kalo kata-katanya nggak terpelajar. Anyway...........aku suka heran sendiri, kalo di depanku........ 2 artis itu nguomongnya manis madu. Seolah ikut prihatin....ikut mensuport...,tapi aku sudah hapal dengan lagak dua muka dan dua karakter kerabatku ini.
Kok ada-ada saja......., hubungan yang terjadi antar manusia ini. Susah sekali ya......,untuk tidak saling bermusuhan, apalagi diantara saudara. Tapi itulah jalan yang mereka pilih, .....memelihara rasa sakit dan benci untuk alasan yang tidak jelas (kok mau???). Dan pasti sulit bagiku untuk jadi penengah. Ibuku kubela juga belum tentu benar, karena aku nggak tinggal sama ibu. Buat apa juga mereka (si PeTe dan Mak Lampir) kubela, wong apa masalahnya aku nggak pernah tahu. Jadi, what can I do selain cuma berusaha maklum dan mencari alasan terbaik kenapa 3 orang tua itu seperti minyak dengan air. Anggap saja, orang yang benci ibuku, dikarenakan mereka iri tidak bisa seperti ibuku. Heeeeh......ngapain juga aku mikirin ini, sampe bela-belain posting di blogku....
Biarlah.....setidaknya kupetik pelajaran untuk lebih berbagi dan menyayangi, palagi dengan sodara, jangan ada permusuhan, simpan saja benci, tak usah diluapkan, serta menghadapi segala hal secara realistis dan positive thingking.
Dan buat ibu : "love you mom.........I don't care whatever people talk about , hanya ingin berbakti  dan membahagiakanmu....."
Buat yang benci ibuku: "silakan menikmati......kami enggak rugi....."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar