Assalammualaikum....

Perkenankan, saya ibu tiga putri yang cantik-manis-cerdas berbagi cerita dengan pengunjung blog ini. Semoga memberi manfaat bagi yang lain...
Powered By Blogger

Rabu, 23 Maret 2011

Daun Ki Tolod, Herba Sakit Mata

Tanaman herba ini aku kenal baru semalam. Awalnya....beberapa hari ini aku sedang sakit mata. Mata sebelah kanan terasa ada yang mengganjal, berair, gatal sekaligus pedih. Juga nampak sedikit kemerahan. Tak ingin bertambah parah, segera aku carikan obat tetes mata di apotik Bengkal Sehat. Seperti biasa.....apoteker merekomen cendo xytrol untuk mengatasi sakit mataku. 
Ketika mengeluhkan sakit mataku ini kepada seorang teman, dia menyarankan di-limbang (dicuci) dengan menggunakan rendaman daun ki tolod atau daun tolod (waktu itu dia menyebutnya cikotok atau citolop, mungkin dia sendiri kurang paham namanya). Berhubung baru dengar ada daun yang bisa difungsikan sebagai obat cuci mata, lebih jauh aku bertanya : 
"seperti apa daunnya, rasanya bagaimana, darimana dia tahu itu untuk obat mata"
Dari keterangan temanku itu, dia sering memanfaatkan khasiat daun itu untuk mengurangi keluhan matanya. Begitu pula keluarga dan tetangganya, banyak yang menanam tanaman obat itu. Katanya, akan terasa perih sekali ketika digunakan untuk mengobati mata. Tapi efek setelah mata dicuci dengan rendaman selembar daun herba ini, akan terasa lebih fresh dan terang. Kebetulan dia membawa daun herba itu di kostnya, dan memberiku pucuk tanaman kitolod, ada sekitar 5 lembar daun lengkap dengan bunga-bunga yang masih kuncup).
Langsung kucoba dengan cara seperti berikut :
  1. ambil selembar daun, celup sambil sedikit diremas  dalam air di gelas kecil (airnya kurang lebih 3 sdm). Karena masih sisa, air rendaman ini saya gunakan lagi keesokan hari, dengan tetap menjaga sterilisasinya.
  2. teteskan pada kedua mata masing-masing 2 tetes sehari 3 kali. Cara saya meneteskannya, dengan menggunakan lembar daun yang dicelup dan ujungnya kita fungsikan sebagai media meneteskan air rendaman daun kitolod
Memang benar.............,rasanya perih dan memicu banyak keluar air mata. Setelah mengerjap-ngerjapkan mata sebentar, rasa perih hilang dan rasa yang mengganjal di mata (seperti debu atau kotoran) juga tak lagi terasa. Mata lebih fresh dan terang.
Masih berbekal penasaran. aku coba cari referensi di internet tentang tanaman obat ini. Hasilnya......,memang berkhasiat sebagai obat antara lain :
  1. Untuk obat tetes mata  bunganya dicuci bersih, kemudian direndam dengan air matang/aqua, biarkan min. 15 menit, kemudian air rendaman untuk tetes mata, agak perih, tapi sesudahnya mata menjadi terang
  2.  Bronkhitis, radang tenggorok: 3 lembar daun segar dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Lakukan 2 kali sehari, pagi dan sore.
  3. Sakit gigi: 2 lembar daun dicuci bersih lalu ditumbuk halus, taruh pada lubang gigi yang sakit.
  4. Obat luka: Daun segar secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus. Tempelkan pada luka lalu dibalut dengan kain bersih. Ganti 2-3 kali sehari.

Bahkan banyak yang mengenal tanman obat ini dengan sebutan Melati Katarak, karena konon dengan rajin meneteskan air rendaman daun atau bunga kitolod ini dapat mengobati dan mencegah katarak. Ada pula yang menyebutkan dapat mengurangi keluhan mata minus bila rajin memakainya.
Ternyata, alam ini sungguh kaya dengan tanaman-tanaman yang bermanfaat untuk pengobatan. Mari belajar hidup sehat dengan kembali ke pengobatan alami.


Seperti apa sih toga benama Kitolod ini?
Berikut hasil copy paste dari http://www.yousaytoo.com


gambar bunga ki tolod



Nama Tanaman
Nama Ilmiah: Isotoma longiflora (Wild.) Presl
Nama Sinonim: Laurentia longiflora (L.) Endl.
Nama Indonesia: Bunga bintang, kitolod, Ki tolod, daun tolod, korejat, Kendali, sangkobak
Nama Inggris: Star of Bethlehem
Nama Melayu: Lidah payau  

Uraian :
Tanaman yang berasal dari Hindia Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka. Korejat dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl. Terna tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah putih yang rasanya tajam dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk, bentuknya lanset, permukaan kasar, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi melekuk ke dalam, bergigi sampai melekuk menyirip. Panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau. Bunganya tegak, tunggal, keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang, mahkota berbentuk bintang berwarna putih. Buahnya berupa buah kotak berbentuk lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan dengan biji, stek batang atau anakan.
Kandungan Kimia Tanaman Korejat : Senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin, isotomin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar