Mother & Daughter's Time

Cerita ini sudah seminggu lalu, tepatnya Sabtu 26 Maret 2011. Kulalui hari itu sangat istimewa. Karena si Sulung, Remaja-ku, mau menemaniku pulang ke Madiun. Kami hanya berdua. Mungkin dia agak takut-takut duduk di sebelahku yang sedang mengendalikan mobil, melalui jalan berkelok, menikung, naik dan turun dengan tebing batu dan lembah yang cukup curam (jalur Pacitan-Ponorogo). Karena itu, aku menyetir dengan sangat hati-hati agar dia nyaman dan percaya aku mampu lewati semua rintangan di jalan.
Bahkan ketika kuminta dia tidur saja agar tak merasakan capek, matanya tak juga terpejam. Acaraku sebenarnya biasa saja di Madiun. Cuma hari Sabtu dan Minggu ini, selagi aku ada kesempatan berdua saja dengannya, aku benar-benar ingin mengekspresikan rasa sayangku sama dia. Dan inilah point-point kasih sayang yang kulewati bersamanya:

• Beli koloke dan nasi goreng di depot Blenger, lalu pulang makan bareng, mandi dan siap-siap jalan-jalan
• Jalan-jalan ke MDS, nemenin potong rambut, beli 2 kaos untuknya, juga buat adiknya. Juga belanja buah kesukaannya di hypermart. Sebelum pulang ambil 3 potong roti di Delibon, mampir ke stadion cuma buat beli 2 plastik krupuk "gombal plus sambelnya"
• Esok harinya, datang ke arisan keluarga.

Sepertinya biasa saja ya.....tapi ternyata saat-saat ini banyak memberiku arti yang dalam tentang pentingnya kebersamaan, keterbukaan, ekpresionisme kasih sayang, dan juga perhatian yang nyata. Aku merasa, apa yang sudah kuberikan kepada anak-anak porsinya masih kurang dibandingkan apa yang sudah kuberikan pada perusahaan tempatku bekerja.  Atau mungkin, aku yang bodoh mengatur waktu sehingga tak seimbang antara kantor dan rumah. Aku benar-benar bahagia hari itu merasakan dia ada untukku dan aku ada untuknya.

Jam 4 kurang kami bertiga (pulangnya diantar Papa) sudah kembali ke Pacitan (karena udah kangen sama ABG-ku Fira dan Bebyku Feby). Ah....,bersyukur Allah memberi putri-putri yang menyenangkan dan membuatku bahagia.