Assalammualaikum....

Perkenankan, saya ibu tiga putri yang cantik-manis-cerdas berbagi cerita dengan pengunjung blog ini. Semoga memberi manfaat bagi yang lain...
Powered By Blogger

Jumat, 03 Juni 2011

Sang Penari

farah, pinggir kiri
Awalnya....,aku nggak pernah berharap anakku menekuni dunia tari. Meski aku sadar titisan darah penari pasti mengalir pada anakku, sejak mereka kecil aku tak pernah mengarahkan anak-anak pada dunia tari. Menurutku (waktu itu)...menari (tarian tradisional) sudah tak begitu trend, sehingga lebih baik diarahkan ke bidang seni yang lain. Hingga akhirnya anak-anak aku ikutkan kursus musik. Sebenarnya di bidang musik mereka cukup berbakat. sayang....tempat belajarnya kurang profesional sehingga mereka berkembang lambat. 
Tak kusangka....,titisan darah penari tetap kuat mengalir di keluarga kami.
Ternyata si sulung menyukai tari menari, tanpa pernah kuajari, tanpa pernah kusuruh mempelajari. Pernah siihh...waktu SD di Madiun dia belajar menari di Dikbud. Waktu itu dia kelas 4 semester 1.  Meski hanya sebentar bergabung di grup (karena kami pindah ke lain kota), sempat kulihat dia berbakat. Gerak tariannya luwes, rancak, dan cepat hapal. Di kota baru ini, kegiatan seni anak-anak kualihkan ke Andantino music, belajar keyboard dan piano.

Farah, si sulung, mulai menekuni tari menari ketika SMP. Waktu itu, di organisasi Pramuka, saat lomba tingkat, regunya menampilkan tarian pada pentas budaya. Dari situlah....dia mulai menyukai dunia tari...khususnya tari kreasi Jawa. 
Saat paling surprise dan amazing, adalah ketika Farah menampilkan Tari Gambyong dalam acara sister school di Singapura Januari 2011 lalu. 
Hal yang sangat membuatku bangga.....karena :
  1. Dia tampil menari seorang diri di negeri orang
  2. Tari Gambyong, tarian yang dia bawakan, adalah tarian klasik legendaris yang tidak mudah dipelajari, apalagi oleh anak jaman sekarang
  3. Dia harus berkostum dan bermake up sendiri di negri Singa sana, untuk menampilkan budaya Jawa ini (pakai sanggul segala....wadeeww...)
  4. Butuh keberanian dan rasa percaya diri yang sangat tinggi untuk melakukan itu semua
  5. Untuk belajar tari gambyong, waktu yang ada sangatlah singkat. bahkan awalnya aku pesimis dan meragukan kesiapannya. Ternyata.....dia anak yang luar biasa. Salut...salut....Dia mampu mempelajarinya meski sangat sempit waktu untuk berlatih.
Setelah itu.....dia sering tampil baik di acara sekolah, maupun di luar sekolah. Sayangnya.....belum sekalipun aku sempat melihat penampilannya. maklum....seringnya tampil saat aku jam kerja. Sama sekali aku tak pernah melarang dia berlatih dan tampil kapan pun itu. Karena menurutku, inilah penyaluran energi yang sangat positif. Good luck girl....

1 komentar:

  1. Wah.., hebat tuh. Sepertinya Farah punya kecerdasan kinestetik yang tinggi. Perlu utk terus dipupuk.. agar bisa membawa harum tarian Indonesia di dunia internasional. Salam utk Farah ya...

    Maaf banget baru sempat mampir lagi.

    BalasHapus